❄️ Larangan Berputus Asa Dalam Islam

Kita diharuskan untuk tidak berputus asa dalam segala hal, terutama soal agama. Lantas, bagaimana sebenarnya ajaran Islam memandang putus asa? Dikutip dari laman Islami.co, dalam bahasa Arab putus asa dikenal dengan istilah al ya's. Di dalam Alquran, al ya's memiliki dua makna yaitu al qunuth atau frustasi. Sejatinya, sebagai seorang muslim ketika ia diterpa dosa dan kesalahan janganlah langsung merasa gagal dalam menjalani hidup, namun tetap berkeyakinan adanya rahmat Allah Subhanahu Wata'ala, Dan terus memberanikan diri melangkah menjalani hidup yang lebih baik. Seorang muslim yang beriman tidak boleh berputus asa sebab Allah sebaik-baik penolong dan pelindung. Apabila kita tidak bisa lagi menahan suatu cobaan lagi, maka pasrahkan saja semua kepada Allah SWT sebaik-baik pengatur. Sementara terkait hukum berputus asa, Ahmad Abduh 'Iwad dalam kitab La Tayasu min Ruhillah dengan mengutip pendapat Ibnu Hajar Al Asqalani, menjelaskan putus asa termasuk dalam dosa besar. Dasarnya adalah Surat Yusuf di atas. Allah SWT melarang hamba-Nya berputus asa saat diterpa ujian. Ilustrasi tidak berputus asa. REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Jangan putus asa terhadap rahmat dan ampunan Allah SWT. Segerelah bertobat ketika sudah melampaui batas dalam kemaksiatan karena Allah Mahapengampun dan Mahapenyayang. Putus asa berarti hilangnya harapan. Dalam artian seseorang hanya menanti takdir, dan sudah enggan untuk berusaha. Sedangkan Tawakal adalah menyerahkan hasil akhir kepada Allah SWT setelah berjuang semaksimal dan sebaik mungkin. Hadis di atas mengisyaratkan tentang larangan berputus asa, sekalipun berada di posisi yang benar-benar sulit. Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tidak ada yang berputus asa dari rahmat Allah, kecuali kaum yang kafir.". Selanjutnya Yakub berkata kepada anak-anaknya bahwa ia tahu bahkan yakin mimpi Yusuf dulu itu benar dan ia akan sujud menghormatinya. Larangan dari berputus asa dari rahmat Allah. حَدَّثَنَا سُوَيْدُ بْنُ سَعِيدٍ عَنْ مُعْتَمِرِ بْنِ سُلَيْمَانَ عَنْ أَبِيهِ حَدَّثَنَا أَبُو عِمْرَانَ الْجَوْنِيُّ عَنْ جُنْدَبٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ Bersamaan dengan ayat tersebut, Allah SWT menjelaskan bahwa setiap ujian yang diberikanNya, senantiasa diiringi dengan kemudahan dan solusi, sehingga manusia tidak boleh berputus asa dari rahmat dan bantuan Allah SWT. Baca Juga: 4 Jenis Nafkah Mantan Suami kepada Anak dan Istrinya Setelah Cerai dalam Islam, Suami Wajib Mengerti! .

larangan berputus asa dalam islam